Jawa Timur – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) kembali mengidentifikasi enam jenazah korban ambruknya bangunan mushalla Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo (29/9).
“Polda Jatim telah mengidentifikasi terhadap enam kantong jenazah. Dan enam kantong jenazah cocok dengan enam antemortem,” ujar Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol M Khusnan Marzuki di Surabaya, Rabu malam. Ia menjelaskan proses identifikasi dilakukan melalui pemeriksaan medis, kecocokan properti pribadi, serta uji deoxyribonucleic acid (DNA).
Mengutip berita ANTARA, dengan penambahan enam korban tersebut, total sebanyak 40 korban telah berhasil diidentifikasi dari 67 kantong jenazah yang diterima Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim.
“Saat ini operasi DVI masih berjalan. Tim kami terus melakukan pendalaman terhadap data antemortem (AM) dan postmortem (PM) untuk memastikan seluruh korban dapat teridentifikasi,” tutur Khusnan.
Hingga Rabu (8/10/2025) pukul 19.00 WIB, Dinas Kesehatan Provinsi Jatim melaporkan Jumlah Korban Bangunan Ambruk di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo mencapai 165 orang dan 5 body part belum teridentifikasi. Ke-165 korban itu meliputi Pasien Rawat Inap (3 orang), Pasien sudah pulang (100 orang), Korban pulang tanpa membutuhkan perawatan (1 orang), dan Meninggal (61 orang).
Selain Tim DVI Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim dan Dinkes Jatim, penanganan jenazah korban juga melibatkan Tim NU Peduli Al-Khoziny untuk membantu pemulasaran jenazah.