Pemanggilan Bos Tambang Tuban di Bareskrim Menuai Pertanyaan, Hingga Muncul Banjir Bandang Belum Ada Press Rilis

Tuban – Banjir bandang yang melanda wilayah Tuban membawa dampak kepada 7 kecamatan yang meliputi kecamatan kota Tuban, Merakurak, Montong, Parengan, Rengel, Soko, dan Kerek. Tetapi sebagian media ada yang hanya memberitakan Kecamatan Rengel saja, lebih anehnya lagi terkesan hal tersebut sudah menjadi langganan seperti yang disampaikan oleh Kepala Desa (Kades) Rengel, Mundir yang menyatakan bahwa banjir yang terjadi saat ini bukan hanya saat ini saja. Namun, setiap tahun desa tersebut sudah menjadi langganan banjir. Hal itu disebabkan karena diatas terdapat perbukitan tinggi, sehingga jika banjir datang maka desanya juga mendapat kiriman banjir.

Statement Kades Rengel diduga dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menutupi kasus penyebab utama banjir bandang karena adanya tambang-tambang ilegal di 7 Kecamatan terdampak. Bahkan saat ini bos besar yang bernama Santoso memiliki tambang tersebar di wilayah terdampak sengaja tidak muncul dari peredaran, hingga muncul pengakuan dari pegawainya ke depan para mandor yang namanya dijadikan sebagai pemilik tambang.

Parahnya di bulan November Santoso sempat mengaku dipanggil oleh Bareskrim, namun hingga muncul peristiwa banjir bandang di Tuban belum ada press rillis dari Mabes Polri terkait pemanggilan beberapa bos tambang ilegal di Tuban.

“Saya habis di panggil Bareskrim Mabes Polri pak, terkait tambang ilegal milik orang lain. Kalau milik saya tidak ada masalah,” terangnya waktu itu.

Mereka mengaku tambang milik saya, padahal itu bukan milik saya. Kelihatannya pemilik tambang ilegal yang lainnya juga di panggil.

“Kalau milik saya memang banyak, karena kalau cuma satu atau dua lokasi tidak cukup untuk membayar atensi yang mencapai puluhan miliaran rupiah,” imbuhnya.

Dari pengakuan Santoso diharapkan segera ada penjelasan dari mabes Polri terkait pemanggilan tersebut. Bahkan berdasarkan informasi dari karyawan Santoso yang enggan disebutkan namanya menginformasikan bahwa, tambang ilegal milik Santoso di Gunung Slandep Kecamatan Bancar 3 hari yang lalu mengalami longsor, dalam insiden tersebut operator alat berat mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit.

Hingga berita ini ditayangkan kembali, belum ada keterangan dari Santoso maupun aparat penegak hukum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed