Mantan Ajudan Kapolres Tuban yang Meninggal Tergantung

Kab. Tuban – Kapolres Tuban Tuban AKBP Oskar Syamsuddin usai mengikuti Rapat Paripurna Mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia di gedung DPRD Tuban menyampaikan, bahwa kematian Briptu TW murni karena bunuh diri. Sebagaimana kondisi jenazah saat dievakuasi di rumahnya, Kecamatan Semanding.

Terkait motif yang melatarbelakangi anggota TW mengakhiri hidupnya dengan gantung diri masih didalami Polda Jawa Timur (Jatim).

‘’Intinya benar, ada peristiwa gantung diri dari anggota kami. Saat ini penyelidikan masih terus dilakukan oleh Polda Jatim,’’ ucap Oscar sapaan akrabnya.

Ditambahkannya, penyelidikan motif kematian Briptu TW masih dilakukan, sehingga dirinya belum bisa mengeluarkan statemen lebih jauh.

‘’Kami juga masih dalam tahap menunggu, publik dimohon bersabar sampai penyelidikan dari Polda Jatim selesai,’’ ungkapnya.

Masih menurut Oskar, sejak menjabat sebagai Kapolres Tuban yang baru saja di serah terima jabatan (sertijab) Juli lalu, Briptu TW yang sebelumnya bertugas di Satlantas Polres Tuban ditarik menjadi drivernya.

‘’Bukan ajudan, tapi driver saya,’’ ucapnya.

Kurang lebih baru dua pekan, Briptu TW menduduki posisi sebagai driver dari orang nomor satu di wilayah hukum Polres Tuban itu. Briptu TW ditemukan meregang nyawa di rumahnya, salah satu perumahan di Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding dalam kondisi gantung diri.

Berdasar informasi dari warga di lokasi kejadian. Insiden memilukan yang menambah tebal kabut duka di institusi Polri itu terjadi pada, Kamis (15/8) sekitar 02.00 dini hari.

Saat pertama kali ditemukan, anggota bintara asal Kecamatan Palang itu sudah dalam kondisi tidak bernyawa dengan posisi menggantung, di lehernya terlilit tali rafia merah. Tali itu diikatnya di sebuah teralis besi yang dijadikan pembatas antara ruang tamu dan dapur rumahnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed