Polres Tuban Distribusikan Air Bersih Sebanyak 5 Tangki atau 25.000 liter

Kab. Tuban – Beberapa wilayah di Kabupaten Tuban saat musim kemarau mengalami kekeringan. Sehingga, Polres Tuban berkomitmen untuk membantu masyarakat melalui pendistribusian air bersih sebanyak lima tangki atau setara dengan 25.000 liter di salah-satu desa yang terdampak, yaitu di desa Grabagan, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban.

Diketahui, Desa Grabagan memang selalu alami krisis air saat memasuki musim kemarau dikarenakan lokasinta yang berada di daerah bebatuan. Kapolres Tuban AKBP Oskar Syamsuddin mengatakan, usai melakukan beberapa dialog dengan warga setempat, mayoritas warga desa Grabagan dalam satu hari dapat menghabiskan air bersih sebanyak satu jeriken.

Di lokasi juga telah disediakan empat tandon air untuk memudahkan penampungan air, agar dapat digunakan oleh warga satu RW selama dua hari kedepan.

“Minimal kita sudah memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan air bersih selama musim kemarau tiba,” ujarnya, Selasa (13/8/2024).

Dirinya berharap, agar pendistribusian air bersih ini dapat bermanfaat bagi masyarakat desa Grabagan. Serta untuk kedepannya, kegiatan serupa juga dapat dilakukan secara rutin oleh jajaran Polres Tuban untuk membantu mencukupi kebutuhan air bersih bagi warga yang membutuhkan.

“Semoga kedepannya, kami bisa berkolaborasi dengan instansi terkait. Agar progam pendistribusian ini dapat terus terlaksana,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Grabagan Suiswanto berterima kasih atas kepedulian jajaran Polres Tuban dalam membantu pendistribusian air bersih untuk masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih.

“Ini bukan kali pertama desa kami alami kekerangan, dan bukan kali pertama juga Polres Tuban memberikan air bersih untuk kami,” katanya.

Usai mendapatkan bantuan air bersih ini, dirinya mengaku sangat terbantu karena mayoritas masyarakat lokal berprofesi sebagai seorang petani.

“Selama ini lahan pertanian kami hanya mengandalkan tadah hujan saja pak Kapolres,” ujar Suiswanto kepada Kapolres.

Menurut Suiswanto, jika terdapat beberapa warganya yang mampu telah bergerak secara mandiri dengan membeli air seharga Rp 150 ribu untuk satu tangki. “Untuk warga kami yang kurang mampu, harus mengambil air bersih yang jaraknya hingga dua kilometer,” ucapnya.

Selama ini dirinya bersama Pemerintah Kecamatan, maupun TNI, Polri setempat juga telah melakukan upaya pengeboran, namun tidak pernah ada hasilnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *